AYN AL-QUDAT AL-HAMADZANI
Beliau adalah cendekiawan dan wali Allah yang syahid karena dihukum mati oleh Sultan Saljuk, Mahmud. Meski meninggal dalam usia yang muda (33 tahun) namun kemasyhurannya sebagai wali Allah menarik banyak pengikut dari banyak tempat. Beliau kadang menampakkan karamah-karamahnya, termasuk menghidupkan kembali orang mati. Syekh Ayn al-Qudat al-Hamadzani dihukum mati karena dituduh mengajarkan ajaran panteisme atau menyamakan Tuhan dengan makhluknya. Menurut seorang sarjana, Syekh Ayn al-Qudat tergolong dalam tradisi teo-erotisisme dalam tasawuf, yakni “mazhab” tasawuf yang menekankan pada cinta (mahabbah), rindu (syawq), cahaya (nur), api (nar), dan kesatuan (wahdah) – yang berpuncak pada “kesatuan” antara pecinta dan yang dicintai, antara Tuhan dan makhluknya. Sebagian besar ajaran Syekh Ayn al-Qudat didasarkan pada sistem penafsiran ganda, yakni “wilayah akal” (thawr al-aql) dan “di luar akal” (thawr wara’ al-aql).
Tiada wujud selain wujud al-Haqq [Allah]. Maka wujud segala yang ada bu…