Kiai Muhammad Na'im Memilih Ngaji

MUHAMMAD NA'IM menolak harapan ayahandanya untuk menjadi jawara. Sebab, meski terhormat, ia tidak nyaman menyaksikan ayahandanya sebagai seorang jawara. Na'im kecil menilai ayahandanya, Haji Na'im, hidup dalam ketidakberaturan. mengembara ke pelbagai tempat dan oleh karenanya sering tidak tidur di rumah. Muhammad Na'im yang lahir tahun 1912 di Cipete-Jakarta Selatan meminta izin kepada ayahandanya untuk memilih belajar ilmu agama. Ayah dan ibunya, Mera, menyetujui permintaan anaknya yang dinilai agak ganjil. Saat itulah, sejak anak-anak, Na'im gigih mengaji, keliling dari satu mushola ke mushola lainnya, gigih menemui guru-guru yang ada di kampung-kampung Jakarta. Belajar silat ia lakoni juga, namun Sekedar menggugurkan kewajiban sebagai anak seorang jawara. Haji Na'im meloloskan Muhammad Na'im untuk tidak mengikuti jejeknya, mungkin karena dua anaknya yang lain, Abdul Madjid dan Abdul Karim --keduanya saudara tua Muhammad Na'im-- bener-be…

Tentang penulis

Pengalaman Adalah Guru Terbaik. Maka, Kita Pasti Bisa Kalau Kita Terbiasa. Bukan Karena Kita Luar Biasa. Setinggi Apa Belajar Kita, Tidahlah Menjadi Jaminan Kepuasan Jiwa, Akan Tetapi Yang Paling Utama Adalah Seberapa Besar Kita Bermanfaat Untuk Ses…

Posting Komentar