Dalil Serta Hadits Tentang Ikhsan

Dalil serta Hadits Tentang Ikhsan
Dalil serta Hadits Tentang Ikhsan
Dalil serta Hadits Tentang Ikhsan

Ihsan adalah perbuatan yang baik dan disukai Alloh SWT, sebagaimana akhlak itu juga ada pada Rosululloh SAW. Ihsan masuk ke dalam tiga pokok agama yang terdiri atas Islam, Iman, dan Ihsan.

Islam adalah syariat dan peraturan hidup yang lengkap, sedangkan iman adalah asas kepercayaan yang mengakui keEsaan Alloh SWT dan kerosulan Nabi Muhammad SAW.

Sementara ihsan adalah ciri-ciri nilai murni dalam hidup sehingga setiap amalan yang dilakukan semata-mata untuk meraih ridho Alloh SWT.

Pengertian Ihsan

Dirangkum dari buku Filsafat dan Metafisika dalam Islam (2008), secara harfiah ihsan artinya berbuat baik sedangkan orang yang menanamkan ihsan dalam dirinya disebut muhsin.

Ihsan adalah sikap pasrah kepada Alloh SWT. Dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 125 dijelaskan bahwa seseorang yang berihsan merupakan orang yang paling baik keagamaannya.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا

Wa man ahsanu diinam mim man aslama waj-hahuu lillaahi wa huwa muhsinuw wattabanga millata ibroohiima haniifaa, wat takhodzalloohu ibroohiima kholiilaa.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Alloh, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrohim yang lurus? Dan Alloh mengambil Ibrohim menjadi kesayangan-Nya.

Ibn Taimiyyah menegaskan bahwa dalam ihsan sudah terkandung Iman dan Islam seperti dalam Iman sudah terkandung Islam. (Ibn Taimiyyah, al-Iman, hal.11)

Ihsan dapat dikatakan sebagai hasil akhir dari sebuah proses keimanan dan keislaman seseorang sehingga ihsan disebut tingkatan iman yang paling tinggi.

Ihsan adalah perbuatan yang mencakup segala kebaikan yang berkaitan dengan akidah, ibadah, atau lainnya. Selain ihsan terhadap Alloh SWT, muhsin juga akan melakukan kebaikan yang sama kepada sesama Muslim atau makhluk hidup lain ciptaan Alloh SWT.

Ciri-Ciri Ihsan

Ihsan perlu ditanamkan dalam diri dan hati serta diterapkan sebagai perbuatan terpuji. Dalam hadis Jibril dikemukakan bahwa ciri-ciri seseorang yang menanamkan ihsan dalam dirinya ialah sebagai berikut:

Bahwa Engkau menyembah Alloh SWT seakan-akan Engkau melihat-Nya dan jika Engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.

Orang-orang ihsan begitu totalitas menyembah Alloh SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, sebab ia merasa Alloh SWT begitu dekat dengannya dan selalu mengawasinya.

Di bawah ini terdapat ciri-ciri ihsan yang lainnya yang dirangkum dari berbagai sumber:

  1. Menahan amarahnya ketika mereka mampu melakukannya.
  2. Memaafkan kesalahan orang-orang yang menzalimi mereka.
  3. Mengeluarkan infak dalam kondisi senang atau pun susah.
  4. Selalu berusaha untuk menjaga ibadah kepada Alloh SWT dan selalu haus akan ibadah.
  5. Bersikap amanah dan jujur.
  6. Dapat mewujudkan dan menjaga kedamaian dan keharmonisan bermasyarakat.
  7. Berusaha untuk memaafkan orang lain apabila dizalimi dan menjaga amarah.
  8. Menunaikan sholat malam.

Dalil Al Quran tentang Ihsan

Ada banyak dalil dalam Al Quran yang menjelaskan tentang ihsan. Beberapa di antaranya sebagai berikut yang dilansir berbagai sumber:

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (muhsin). (QS. Yusuf ayat 22)

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Alloh, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Alloh menyukai orang-orang yang berbuat baik (muhsin). (QS. Al Baqarah ayat 195)

Dalil Hadits tentang Ihsan

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya. (HR. Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin: 278)

Dari Sahabat Abu Ya'la Syaddad bin Aus, dari Rosulloh SAW. Beliau bersabda:

عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ . [رواه مسلم]

Dari Abu Ya'la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (HR. Riwayat Muslim)

عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ (رواه مسلم)

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra, dari Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu; hendaklah kalian mengasah pisaunya danmenyenangkan hewan sembelihannya. (HR. Muslim)

Takhrij Hadits

  1. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya; Kitab As-Shaid wa Ad-Dzaba’ih wama Yu’kalu Minal Hayawan, Bab Al-Amr bi ihsanidz Dzabhi Wal Qatli wa Tahdidis Syafrah, hadits no 3615.
  2. Diriwayatkan juga oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya; Kitab Ad-Dhahaya, Bab Fin Nahyi An Tasbiral Baha’im War Rifqa Bid Dzabihah, hadits no 2432.
  3. Diriwayatkan juga oleh Imam Turmudzi dalam Sunannya; Kitab Ad-Diyat an Rasulillah Shallallahu Alaihi Wasallam, Bab Ma Ja’a Fin Nahyi Anil Mutslah, Hadits No 1329.
  4. Diriwayatkan juga oleh Imam Nasa’i dalam beberapa tempat dalam Sunannya; yaitu dalam :
    • Kitab Ad-Dhahaya, Bab Al-Amr bi Ihdadis Syafrah, hadits no 4329.
    • Kitab Ad-Dhahaya, Bab Dzikr Al-Munfalitatil la Yuqdaru Ala Akhdziha, hadits no 4335.
    • Kitab ad-Dhahaya, Bab Husnidz Dzabhi, hadits no 4336, 4337 dan 4338.
  5. Diriwayatkan juga oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya; Kitab Ad-Dzaba’ih, Bab Idza Dzabahtum Fa’ahsinud Dzabha, hadits no 3161.
  6. Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya; Musnad As-Syamiyin, hadits Syadad bin Aus ra, hadits no 16490, 16494, 16506 dan 16516.

Makna Hadits

Terdapat beberapa hikmah yang bisa dipetik dari hadtis di atas :

Perintah untuk senantiasa berbuat ihsan

Bahwa Alloh SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk senantiasa berbuat ihsan. Berbuat ihsan yang dimaksud dalam hadits di atas adalah berbuat kebaikan.

Kewajiban berbuat ihsan ini juga dikuatkan dengan firman Alloh SWT dalam Al-Qur’an, diantaranya adalah sebagai berikut :

وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٩٥﴾

Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah :195)

Dalam ayat lain, Alloh SWT berfirman :

وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿٧٧﴾

dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashsas : 77)

Luasnya cakupan makna ihsan

Bahwa berbuat ihsan, cakupannya sangat luas. Secara bahasa ihsan artinya (puncak) kebaikan, atau ikhlas dan berbuat sebaik mungkin (itqan). Sedangkan secara istilah, ihsan adalah mengikhlaskan ibadah hanya untuk Alloh SWT dengan menyempurnakan pelaksanaannya seakan-akan kita “melihat” Alloh SWT saat beribadah, atau (jika tidak mampu hingga ke derajat tersebut) kita merasakan bahwa Alloh SWT menyaksikan apapun yang kita kerjakan hingga kepada hal yang sekecil-kecilnya.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits Jibril :

فَأَخْبِرْنِي عَنْ الإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Kemudian ia berkata lagi: “Beritahukanlah padaku tentang Ihsan.” Rosulullah SAW menjawab: “hendaklah engkau menyembah kepada Alloh seolah-olah engkau dapat melihat-Nya, tetapi jikalau tidak dapat seolah-olah melihat-Nya, maka sesungguhnya Alloh itu dapat melihatmu.“ (HR. Muslim)

Cakupan makna ihsan, meliputi antara lain :

  1. Ihsan kepada sesama manusia, khususnya kepada orang tua, kerabat dan manusia pada umumnya. Hal ini sebagaimana difirmankan Alloh SWT :

    وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِالْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً ﴿٣٦﴾

    Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (QS. An-Nisa’ : 36)

  2. Ihsan kepada hewan dan tumbuhan. Selain diperintahkan untuk berbuat ihsan terhadap manusia, kita juga diperintahkan untuk berbuat ihsan kepada hewan dan juga kepada tumbuhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas:

    فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ (رواه مسلم)

    Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu; hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (HR. Muslim)

Dalam hadits di atas secara khusus diperintahkan dua hal, yaitu :

  1. Berbuat ihsan dalam membunuh, baik membunuh manusia karena alasan yang dibenarkan Allah SWT, seperti membunuh pelaku kejahatan yang sudah difonis untuk dihukum mati. Maka hukuman tersebut perlu dilaknsakan dengan cara yang baik dan tidak menyakitinya. Atau membunuh hewan-hewan yang dianggap berbahaya atau buas dan mengancam nyawa, juga harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Misalnya tidak boleh membunuhnya dengan membakar atau menyiksanya.
  2. Berbuat ihsan dalam menyembelih, yaitu dengan cara menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih dan kedua menyenangkan hewan sembelihannya. Atau dengan kata lain memperlakukan hewan yang akan disembelih dengan baik, sepeti memberi makan dan minum dengan baik, kandang yang baik dsb. Dan ketika disembelih juga dilakukan dengan baik, seperti dihadapkan ke kiblat, membaca basmalah, pisau yang digunakan harus tajam, dan sebagainya.

Baca juga : Pengertian serta Definisi Ikhsan

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Dalil Serta Hadits Tentang Ikhsan, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

House Shine
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama…

Posting Komentar