Pengertian dan Dalil Bacaan Syahadatain (Dua Kalimah Syahadat)

Rukun Islam Pertama: Syahadatain (Dua Kalimah Syahadah)
Pengertian dan Dalil Bacaan Syahadatain (Dua Kalimah Syahadat)

Pengertian Syahadatain

Rukun yang pertama adalah mengucapkan kalimat syahadat, yaitu:
أشهد ان لا اله إلا الله واشهد ان محمّد عبده ورسوله
“Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.”

Dua kalimat syahadat adalah kalimat yang sangat agung, merupakan kunci surga [HR. Muslim (149) dari Ubadah bin Shamit]. Syahadat adalah persaksian yang membedakan antara muslim dan kafir, barangsiapa mengucapkannya maka haram jiwa, harta, dan kehormatannya [Sebagaimana hadist Ibnu Umar, Bukhari (25) dan Muslim (22)]. Lalu sebenarnya apa makna yang terkandung di dalam dua kalimat tersebut? Dan apa saja hal-hal penting yang berkaitan dengannya?

Syahadat Tauhid

Syahadat “An Laa Ilaha Illallah”. Maknanya adalah “Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah Ta’ala.” Allah berfirman,
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمَاً بِالْقِسْطِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada sesembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada sesembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al Imran: 18).

Rukun Syahadat Tauhid

Rukun syahadat yang pertama ini ada dua:
  1. Nafyu (لا اله) yaitu penafian seluruh yang disembah kecuali Allah Ta’ala.
  2. Itsbat (إلا الله) yaitu menetapkan ibadah hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Syarat Sahnya Syahadat Tauhid

Syahadat ini memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sah saat mengucapkannya. Syarat-syaratnya ada delapan yaitu harus disertai dengan :
  1. ilmu,
  2. keyakinan,
  3. penerimaan,
  4. ketundukan,
  5. kejujuran,
  6. keikhlasan,
  7. kecintaan, dan
  8. pengingkaran terhadap seluruh sesembahan selain Allah.

Konsekuensi Syahadat Tauhid

Konsekuensi syahadat ini adalah tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah semata. Sungguh aneh jika ada yang mengucapkan syahadat ini dengan lisannya tetapi bersamaan dengan itu ia tetap memalingkan sebagian ibadah kepada selain Allah seperti berdo’a pada orang mati, menyembelih untuk jin dan lainnya.

Syahadat Rosul

Syahadat “Wa Anna Muhammad Abduhu Wa Rasuluhu”. Maknanya adalah “Sesunggunhya Muhammad adalah hamba dan utusanNya”. Jadi, dalam satu sisi beliau adalah Abdullah (hamba Allah) sebagaimana makhluq lainnya yang beribadah kepada Allah. Beliau adalah manusia biasa yang tidak boleh disembah atau dikultuskan seperti Allah. Di sisi lain beliau adalah Rasulullah (utusan Allah) yang diutus kepada manusia untuk menyampaikan wahyu dari Allah. Karena beliau adalah utusan Allah maka harus kita muliakan, kita ikuti ajarannya dan kita tolong agamanya.

Allah berfirman,
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya (Tuhan) sesembahan kalian itu adalah (Tuhan) sesembahan yang Maha Esa.” (QS al Kahfi: 110).

Rukun Syahadat Rosul

Rukun dari syahadat yang kedua ini [Sebagaimana disebutkan Syaikh Abdul Wahhab dalam Tsalatsatul Ushul]:
  1. Mentaati apa yang ia perintahkan.
  2. Membenarkan yang ia kabarkan.
  3. Menjauhi apa yang ia larang dan peringatkan.
  4. Tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang ia tuntunkan.

Baca juga :
  1. Rukun Kedua : Sholat
  2. Rukun Ketiga : Zakat
  3. Rukun Keempat : Puasa
  4. Rukun Kelima : Haji
Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Pengertian dan Dalil Bacaan Syahadatain (Dua Kalimah Syahadat), jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

House Shine
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama…

Posting Komentar