Generasi Terbaik dalam Sejarah Umat Islam

Generasi Terbaik dalam Sejarah Umat Islam
Generasi Terbaik dalam Sejarah Umat Islam

Tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam adalah Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq ‘alaih)

Generasi Sahabat

Sahabat Nabi atau ash-shahaabah an-nabiy adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Sahabat Nabi berperan amat penting sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan. Abu Thufail al-Laitsi adalah sahabat Nabi yang terakhir wafat sekitar pada tahun 100 H - 735 M di kota Mekkah.

Para sahabat itu memiliki keutamaan yang bertingkat-tingkat:
  1. Khulafa rasyidin yang empat; Abu Bakr Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
  2. 10 orang yang diberi kabar gembira surga : Khulafa rasyidin dan Abu ‘Ubaidah ‘Aamir bin Al Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Sa’id bin Zaid, Zubeir bin Al Awwaam, Thalhah bin Ubaidillah dan Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhum.
  3. Ahlul Badar atau sahabat yang mengikuti Perang Badar
  4. Ahlul Bait’ati Ridwan atau perjanjian setia sekelompok sahabat pada tahun ke-6H/628M.
  5. Sahabat yang beriman dan turut berjihad sebelum terjadinya Al Fath atau perdamaian Hudaibiyah.
  6. Kaum Muhajirin secara umum,
  7. Kaum Anshar.

Generasi Tabi'in

Tabi'in (pengikut) adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad yang wafat tahun 11 H - 632 M. Usianya tentu saja lebih muda dari Sahabat Nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa Sahabat masih hidup. Tabi'in merupakan murid Sahabat Nabi jadi mereka bertemu dengan Sahabat.

Masa Tabi'in dimulai sejak wafatnya Sahabat Nabi terakhir, Abu Thufail al-Laitsi pada tahun 100 H (735 M) di kota Mekkah; dan berakhir dengan wafatnya Tabi'in terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M). Setelah masa Tabi'in berakhir, maka diteruskan dengan masa Tabi'ut tabi'in atau generasi ketiga umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat.

Generasi Tabi'ut tabi'in

Tabi'ut Tabi'in atau Atbaut Tabi'in adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Abu Thufail al-Laitsi adalah sahabat Nabi yang terakhir wafat sekitar pada tahun 100 H - 735 M di kota Mekkah.

Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Tabi'in yang terahir wafat Khalaf bin Khulaifat pada tahun 181 H (812 M) ada pula yang menyebutkan bahwa Tabi'in yang terahir wafat sekitar 110-120 Hijriah.

Tokoh Ternama dalam Sejarah Umat Islam

Mazhab adalah penggolongan suatu hukum atau aturan setingkat dibawah firkah. Kata "mazhab" berasal dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkret maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.

Sunni atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah adalah salah satu firkah terbesar dalam Islam.

Imam Mazhab

  1. Imam Hanafi 80H, Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi dianut sekitar 35% dari keseluruhan umat Islam, penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan).
  2. Imam Maliki 93H, Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 25% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup, dan meninggal di sana; dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadis.
  3. Imam Safe'i 150H, Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, merupakan mazhab terbesar dalam mazhab fikih Sunni, dengan memiliki penganut sekitar 50% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar terutama di Indonesia, Iran, Mesir, Somalia bagian Timur, Thailand, Kamboja, Vietnam, Singapura, Filipina, dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.
  4. Imam Hambali 164H, Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab dan merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.

Imam Hadits (Mazhab Syafe’i) : Imam Bukhari 196H, Imam Muslim 202H, Imam Abu Dawud 202H, Imam Tirmidzi 209H, Imam Nasa'i, Imam Baihaqi, Imam Ibnu Majah, Imam Tabari, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Nawawi, Imam as-Suyuti, Imam Ibnu Katsir, Imam adz-Dzahabi, Imam al-Hakim.
Muhaditsin Para Ulama Ahli Ilmu Hadits dan Penulis Kitab Hadis : Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, At-Tirmizi, Nasa'i, Ibnu Majah, Baihaqi, Ath Thabari, At-Tabarani, al-Hakim, Ad-Daruquthni, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ad-Darimi, Ibnu Abid Dunya.
Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Generasi Terbaik dalam Sejarah Umat Islam, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

elzeno
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesam…

Posting Komentar