Kisah Singkat 9 Walisongo dan Tokoh Sebelum Walisongo dalam Menyebarkan Agama Islam di Indonesia

Mengenal Lebih Dekat dengan Walisongo beserta Tokoh Pendahulu Sebelumnya
Mengenal Lebih Dekat dengan Walisongo
Daftar Nama Walisongo Penyebar Agama Islam di Tanah Jawa

Kisah para wali ini sudah tidak asing lagi di Negara Indonesia ini, Khususnya Wali Songo, Bagi Umat Muslim para wali ini di percaya dan diyakini bahwa beliu-beliau inilah yang membawa ajaran agama islam ke Indonesia khususnya ditanah Jawa. Sesuai dengan namanya adalah Wali Songo yang artinya Wali Sembilan, Sembilan Orang Wali Allah yang di utus untuk menyebarkan agama islam ditanah jawa.

Wali Songo yang merupakan tokoh islam yang sangat di hormati di Indonesia dan perjuangan-perjuangannya dalam menyebarkan agama islam. Maka pada kesempataan saat ini penulis akan membahas tentang Kisah Wali Songo.

Arti Wali Songo

Terdapat beberapa pendapat tentang arti dari Wali Songo pendapat yang pertama menyatakan bahwa jumlah wali itu ada sembilan hal ini di karenakan sanga itu mempunyai arti sembilan dalam bahasa jawa.

Namun ada yang berpendapat lain tentang Kisah Wali Songo yaitu pendapat lain menyatakan bahwa Wali Songo merupakan sebuah majelis dakwah yang di dirikan pertama kali oleh Sunan Gresik atau yang lebih di kenal dengan Maulana Malik Ibrahim pada tahun 1404 M.

Nama-Nama Wali Songo

Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim)

Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-22.

Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) lahir lahir pada abad ke -14 di Samarkand yang ada di Asia Tengah. Dan makam Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) berada di desa Gapura yang ada di Gresik Jawa Timur.

Selain itu Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) mempunyai 3 istri yaitu;

  1. Siti Fatimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil atau yang di kenal juga dengan Raja Champa Dinasti Azmatkhan. Di dalam pernikahnya Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) mempunyai 2 anak yang bernama Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah.
  2. Siti Maryam binti Syaikh Subakhir, di pernikahan dengannya mempunyai 4 orang anak yang bernama Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur dan Ahmad.
  3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainudin Al-Akbar Asmaraqandi, dalam pernikan dengannya mempunyai anak 2 yang bernama Abbas dan Yusuf.

Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) di anggap sebagai orang yang pertama kali yang mendakwahkan Islam yang ada di Jawa. Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) mengajarkan tentang cara bercocok tanam, beliau juga membangun pondokan untuk belajar agama di Leran. Dan membangun masjid yang sampai sekarang masih ada yaitu di Jawa yang terkenal dengan Masjid Jami’ Gresik.

Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sunan Ampel mempunyai nama asli yaitu Raden Rahmat. Yang di nyatakan dalam sebuah riwayat bahwa beliau merupakan putra dari Ibrahim Zainudin Al-Akbar dan seorang putri Champa ( Dewi Condro Wulan binti Raja Champa).

Dalam kisah lain beliau merupakan putra dari Syech Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gersik).

Di Ampel Denta Sunan Ampel (Raden Rahmat) mempunyai pesantren yang di jadikan merupakan satu tempat penyebaran agama islam tertua yang ada di Jawa.

Sunan Bonang (Maulana Makhdum Ibrahim)

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) yaitu merupakan keturunan Nabi Muhammad yang ke-23. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) merupakan putra dari Sunan Ampel bersama Nyai Ageng Manila(Putri Adipati Tuban).

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) berdakwah banyak menggunakan kesenian yang dapat menarik masarakat Jawa. Selain itu Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) wafat pada rahun 1525 dan di makamkan di daerah Tuban yang berada di Jawa Timur.

Sunan Drajat (Raden Qosim)

Sunan Derajat merupakan keturunan Nabi Muhamammad yang ke-23. Sunan Derajat merupakan putra dari Sunan Ampel, selain itu Sunan Derajat juga di kenal dengan nama pada saat masih kecil yaitu Raden Qasim.

Sunan Derajat di kenal dengan kegiatan sosialnya, selain itu Sunan Derajat menekankan tentang kedermawanan , kerja keras, dan tentang kemakmuran masarakat. Selain itu Sunan Derajat mendirikan pesantren yang di jalankan secara mandiri yang merupakan sebagai wilayah perdikan yang berada di desa Drajat di kecamatan Paciran, Lamongan. Selain itu Sunan Derajat di perkirakan wafat pada tahun 1522.

Sunan Kudus (Raden Ja'far Shodiq)

Sunan Kudus merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-24. Selain itu Sunan Kudus adalah putra dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji). Selain itu Sunan Kudus mempunyai peran penting di dalam pemrintahan Kesultanan Demak (Panglima Perang), Penasehat, Hakim peradilan negara dan Mursyid Thariqoh.

Sunan Kudus banyak berdakwah di kalangan para priyayi dan pengusaha yang ada di Jawa. Salah saatu peninggalan Sunan Kudus yang terkenal yaitu Masjid Menara Kudus yang arsitekturnya bercampuran Hindia dan Islam. Pada tahun 1550 di perkirakan Sunan Kudus wafat.

Sunan Giri (Muhammad Ainul Yaqin)

Sunan Giri merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-23, Sunan Giri yang merupakan putra dari Maulana Ishaq. Selain itu Sunan Giri merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudra seperguruan dari Sunan Bonang.

Sunan Giri Mendirikan pemerintahan di Giri Kedaton yang berada di Gresik yang di jadikan sebagai pusat dakwah Islam yang berada di Jawa. Makam Sunan Giri berada di desa Giri kabupaten Gresik.

Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)

Sunan Kalijaga merupakan putra dari Adipati Tuban yaitu yang bernama Tumenggung Wilatika (Raden Sahur). Sunan Kalijaga merupakan murid dari Sunan Bonang, selain itu Sunan Kalijaga dalam berdakwah menyebarkan islam beliau menggunkan kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang Suluk “lir-ilir” dan “Gundul-gundul pacul” merupakan hasil karyanya.

Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Muria sering di kenal dengan Raden Umar Said yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria putra dari Sunan Kalijaga dengan istrinya yang mempunyai nama Dewi Sarah Binti Maulana Ishaq.

Setelah itu Sunan Muria menikah dengan seorang putri dari Sunan Ngudung yang bernama Dewi Sujina. Sehingga Sunan Muria merupakan ipar dari Sunan Kudus.

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatulloh)

Sunan Gunung Jati mempunyai nama lain yang di kenal sebagai Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon yang di jadikan pusat dakwah yang kemudian menjadi Kesultanan Cirebon.

Tokoh Pendahulu Wali Songo

Banyak tokoh-tokoh sebelum Wali Songo yang sangat berjasa dalam berdakwah Islam di antaranya yaitu:

Syeh Jumadil Qubro

Syekh Jumadil Qubro merupakan putra dari Husain Jamaluddin yang istrinya yang bernama Puteri Selindung Bulan (Putri Kelantan Tua/ Putri Saadong II). Selain itu Syekh Jumadil Qubro juga di kenal sebagai pelopor dalam penyebaran Islam di Jawa.

Syeh Datuk Kahfi

Syekh Datuk Kahfi merupakan seorang putra dari putri dai Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), yang merupakan guru sari pangeran Walangsung dan Nyai Rara Santang. Belia wafat dan di makamkan di Gunung Jati.

Karena kisah ini di ambil dari beberapa kisah dan sejarah yang ada pada saat ini, dan simpang siurnya tentang keaslian dan tokoh tokoh di dalamnya, hendaknya kita menjadi pembaca yang bijak, literatur yang kami dapat masih sangat sedikit sekali, itu di karenakan keterbatasan ilmu dan pengatahuan mengenai sejarah khususnya Kisah Wali Songo.

Semoga isi dari rangkuman artikel yang sedikit ini dapat membuka lapangan berpikir kita dalam memahami kisah perjalanan dan keabsahan dari semua sejarah yang kami tulis. Adapun kebenaranya. wallahu a’lam.

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Kisah Singkat 9 Walisongo dan Tokoh Sebelum Walisongo dalam Menyebarkan Agama Islam di Indonesia, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

House Shine
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama…

Posting Komentar